Adipati Tuban Kesepian

Ini pekan ke-33 #BacadiRangkas setiap Rabu senja di Museum Multatuli. Ini pekan ketika "Arus Balik" karya Pak Pram kami mamah di Bab 28. Bab dengan judul "Tuban dalam Suasana Baru". Rabu, 21 Mei 2025. Rabu yang lagi-lagi penghujan. Di Alun-Alun Rangkasbitung orang-orang ramai hendak mengantar family yang naik haji. Semoga jamaah haji lancar tiba di Mekah dan kembali selamat tiba di rumah.
Suasana seperti apa sih yang baru di Tuban? Bab dibuka dengan kisahan soal kembalinya suasana Tuban pascaperang dan meninggalnya Rangga Iskak serta padamnya pemberontakan Sunan Rajeg itu. Bandar kembali menggeliat meski tak ramai lagi. Idayu juga tak lagi menari di kadipetan. Adipati Tuban didera kesepian dan sakit-sakitan. Beribu penyesalan menghantam kepalanya bertubi-tubi. Ia telah menjadi tua dan tak berdaya.
Penyesalan akan wafatnya Adipati Unus, penyesalan akan jiwanya yang renta, penyesalan karena membiarkan Wiranggaleng tetap ada di hati rakyat. Penyesalan karena sepupu mudanya sang patih Tuban mati dibunuh Wiranggaleng. Penyesalan karena dirinya sebagai Adipati Tuban tak dapat mengambil sikap terhadap Wiranggaleng. Kala itu Patih Tuban sudah diangkat, Kala Cuwil yang naik. Gelarnya Kala Cuwil Sang Wirabumi.
Suasana beralih ke kisahan masa silam ketika Wiranggaleng diusir. Pengusiran itu terjadi di Pendopo Tuban. Pengusiran yang tak sedikit pun membuat sosok Wiranggaleng susut dari rasa hormat para prajurit. Justru sebaliknya, ia mendapat simpati berlebih. Sampai di titik kepergiannya menunggang kuda dengan abah-abah terbaiknya.
Suasana berikutnya tampil ketika Wiranggaleng membersihkan sisa-sisa jasad patih Tuban yang ia tebas lehernya. Patih Tuban yang peragu. Patih yang sikap hatinya setengah-setengah. Patih yang tak dapat mengambil sikap ataupun inisiatif di saat-saat genting. Sikap yang seharusnya diambil oleh seorang pemimpin.
Soal sikap setengah hati ini, Multatuli di dalam novelnya yang mashur "Max Havelaar" memperingatkan: Sikap setengah hati tidak akan menghasilkan apa-apa. Setengah baik berarti tidak baik, setengah benar berarti tidak benar.
Adipati Tuban makin tua dan kesepian. Salah seorang yang masih mengunjunginya hanya si bongkok Syahbandar Tuban.



